Sejak beberapa tahun terakhir, tensimeter lebih populer digunakan daripada alat tensi manual baik di rumah sakit maupun di rumah. Tensimeter manual terutama tensi air raksa memang mulai ditinggalkan karena alasan keamanan. Tensimeter air raksa hanya digunakan secara terbatas oleh tenaga medis di fasilitas pelayanan kesehatan. Meski begitu, banyak orang penasaran akurat mana tensimeter digital dan manual. Banyak pasien yang masih meragukan keakuratan tensimeter digital.
Lebih Akurat Mana Tensimeter Digital dan Manual?
Sebelum membahas mana jenis tensimeter paling akurat, ada baiknya kamu mengerti perbedaan tensi digital dan manual.
Perbedaan Tensimeter Digital dan Manual
Dari segi fungsi, tensimeter digital dan manual tidak berbeda sama sekali. Keduanya sama-sama digunakan untuk mengukur tekanan darah manusia. Sebelum tensimeter digital muncul, ada dua jenis tensi manual yang digunakan yaitu tensi air raksa dan tensi aneroid.
Tensi air raksa tidak lagi digunakan karena menggunakan air raksa atau mercury yang merupakan cairan kimia berbahaya. Walaupun jarang terjadi, air raksa dalam air tersebut bisa bocor bagi tubuh manusia dan lingkungan. Inilah alasan kenapa saat ini alat tensi jenis tersebut sudah tidak digunakan lagi.
Tensimeter air raksa hanya digunakan di fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskemas. Itu pun penggunaannya sangat terbatas dan hanya boleh digunakan oleh paramedis. Alat tensi ini hanya digunakan saat pemeriksaan menggunakan alat ukur digital mengalami masalah seperti alat rusak atau habis baterai.
Jenis alat tensi manual kedua adalah tensimeter aneroid. Alat ini tidak menggunakan air raksa untuk mendeteksi tekanan darah melainkan menggunakan putaran berangka. Karena itu tensimeter ini lebih aman. Kedua jenis tensi ini disebut tensi manual karena dioperasikan secara manual menggunakan pompa.
Lalu bagaimana dengan tensi digital? Apa bedanya dengan tensi air raksa dan aneroid? Perbedaannya tentu saja terletak pada cara kerja dan cara menggunakannya. Seperti telah dijelaskan di atas, tensi air raksa menggunakan air raksa dalam mendeteksi tekanan darah sedangkan tensi aneroid menggunakan putaran berangka/jarum.
Sementara itu tensi digital bekerja secara otomatis tanpa pengguna harus memompa pompa karet yang terhubung pada manset. Hasil tekanan darah secara otomatis akan muncul di layar saat proses pengukuran selesai.
Faktor yang Mempengaruhi Keakuratan Tensimeter Digital
Tensimeter digital memang berpotensi menunjukkan hasil tidak akurat pada kondisi tertentu. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran tekanan darah. Penyebab tensimeter digital tidak akurat paling umum adalah baterai menipis.
Tensimeter digital menggunakan baterai sebagai sumber daya. Tanpa baterai, tentu alat ukur digital tidak bisa digunakan. Sebelum baterai habis dan alat benar-benar mati pun, kinerja tensi digital biasanya sudah terpengaruh. Saat baterai mulai menipis sebaiknya segera ganti baterai dengan yang baru.
Usia alat juga dapat mempengaruhi keakuratan hasil. Sama halnya dengan alat digital lain, performa tensimeter digital mungkin akan menurun apalagi jika tidak dirawat dengan baik. Berbicara tentang perawatan tensimeter digital, berikut ini adalah hal-hal yang bisa dilakukan terkait perawatan alat tensi digital agar tidak cepat rusak atau menjadi tidak akurat.
Perawatan Tensimeter Digital
Suhu ekstrim, kelembapan tinggi, sinar matahari, dan debu adalah beberapa hal yang dapat membuat tensimeter digital cepat rusak. Jika sudah rusak, tentu alat tersebut tidak bisa menampilkan hasil akurat.
Karena itu, hal paling penting untuk dilakukan adalah menghindarkan tensimeter dari suhu lembap, paparan sinar matahari langsung, dan debu. Selain itu, hindarkan dari kontaminasi zat-zat kimia dan benda tajam. Gunakan alat ini dengan hati-hati, jangan sampai jatuh dan terbentur.
Selain itu harus diingat bahwa tensimeter digital tidak kedap air. Artinya, alat ini rentan rusak jika terkena air jadi harus diletakkan di tempat bersih dan kering.
Selain memperhatikan tempat penyimpanannya, tensimeter digital harus digunakan dengan semestinya. Misalnya, manset tidak boleh dipompa sebelum digunakan. Manset baru boleh dipompa setelah terpasang dengan benar. Manset dan selang penyalur udara tidak boleh terlalu ditekuk atau dilengkungkan.
Satu hal lagi yang tidak boleh dilakukan adalah membongkar alat dengan alasan apapun. Jika terjadi kerusakan, dilarang memperbaiki sendiri. Reparasi hanya boleh dilakukan oleh teknisi yang memiliki izin atau sertifikasi khusus. Alat boleh dibersihkan namun hanya diusap menggunakan kain lembut tanpa air atau cairan lainnya.
Keuntungan Memakai Tensimeter Digital
Tensimeter digital merupakan pilihan tepat karena praktis dan mudah dioperasikan. Tidak diperlukan stetoskop untuk menggunakan alat ini sehingga tensimeter digital bahkan bisa digunakan oleh orang dengan gangguan pendengaran.
Harganya pun relatif terjangkau tergantung merek. Kamu tidak perlu mengkhawatirkan keakuratan alat tensi digital. Asalkan dalam kondisi baik (tidak rusak dan tidak habis baterai), tensimeter digital mampu menampilkan hasil akurat.
Tensimeter Digital VS Manual, Mana yang Lebih Baik?
Kesimpulannya, dari semua jenis tensi, tensi air raksa memang paling akurat dalam mengukur tekanan darah. Akan tetapi, penggunaan alat tersebut telah dilarang karena alasan keamanan. Kemenkes merekomendasikan alat tensi aneroid dan tensimeter digital. Namun, tensimeter jenis aneroid tidak praktis digunakan apalagi jika yang menggunakannya adalah orang awam bukan paramedis.
Karena alasan di atas, tensimeter digital adalah pilihan tepat terutama untuk penggunaan pribadi di rumah. Lalu akurat mana tensimeter digital dan manual? Tensimeter digital yang masih berfungsi dengan baik 95 – 99% sama akuratnya dengan tensimeter manual. Bahkan alat tensi digital lebih detail dalam menampilkan hasil tekanan darah.