Pasien penderita penyakit jantung dan hipertensi pasti sudah tidak asing lagi dengan alat tensimeter digital. Fungsi tensimeter digital yang utama adalah untuk mengetahui tekanan darah sistolik dan diastolik. Selain itu ada fungsi lainnya yaitu untuk mengetahui detak jantung. Selain harus mengetahui cara menggunakannya, pasien harus tahu makna dari setiap angka-angka yang tampak di layar tensimeter digital.
Dua Fungsi Tensimeter Digital
Penting bagi pasien untuk mengetahui fungsi tensimeter, bagaimana menggunakannya, dan arti dari hasil pengukuran. Dengan mengetahui informasi tersebut, mereka dapat mengetahui kondisi tubuh dan melakukan upaya tindak lanjut.
Mengukur Tekanan Darah
Fungsi utama alat tensimeter adalah untuk mengetahui tekanan darah. Tekanan darah adalah tekanan pada pembuluh darah ketika darah dipompa ke seluruh anggota tubuh oleh jantung. Tekanan darah merupakan elemen penting karena dapat menunjukkan kondisi tubuh seseorang secara umum.
Orang dengan kondisi sehat dan bugar biasanya memiliki tensi normal. Sebaliknya, tensi tidak normal mengindikasikan bahwa tubuh sedang tidak sehat. Untuk mengetahui tekanan darah, diperlukan tensimeter atau sering disebut sphygmomanometer.
Terdapat 3 macam tensimeter yaitu tensimeter air raksa, aneroid, dan digital. Sekarang tensimeter paling sering digunakan karena penggunaannya praktis dan mudah. Pasien dapat menggunakannya dengan mudah tanpa bantuan paramedis.
Tensimeter digital sangat praktis digunakan untuk mengukur tekanan darah. Setelah pengukuran tekanan darah dengan tensimeter selesai, di layar akan muncul dua angka misalnya 120 dan 80. Dari hasil tersebut, berarti kamu memiliki tekanan darah 120/80. 120 menunjukkan tekanan atas (sistolik) sementara 80 adalah tekanan bawah (diastolik).
Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung berdetak atau berdenyut sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung beristirahat. Tekanan darah normal remaja dan orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Tekanan darah bisa lebih tinggi atau lebih rendah karena tekanan darah tidak selalu stabil.
Tetapi jika tekanan darah melebihi 120/80 setelah dilakukan pengukuran beberapa kali dalam beberapa hari, dokter akan memberikan diagnosis pre hipertensi. Sementara itu jika pengukuran berturut-turut di waktu berbeda menunjukkan hasil tekanan darah lebih dari 140/90, berarti kamu mengalami hipertensi.
Tensimeter digital sangat membantu pasien untuk mengetahui tekanan darah mereka kapan saja. Setelah mengetahuinya, mereka bisa melakukan tidak lanjut seperti berkonsultasi dengan dokter jika tekanan darah tidak normal (rendah atau tinggi).
Mengukur Detak Jantung
Selain mengukur tekanan darah, fungsi lain dari tensimeter digital adalah untuk mengetahui detak jantung atau denyut nadi. Masih banyak yang tidak mengetahui hal ini padahal detak jantung adalah unsur penting untuk mengetahui kondisi tubuh selain tekanan darah.
Detak jantung adalah angka yang menunjukkan berapa kali jantung berdetak dalam 1 menit. Detak jantung normal orang dewasa adalah 50 – 100 bpm dalam kondisi istirahat. Orang tua dan atlet yang sudah terlatih memiliki detak jantung lebih lambat. Jika dalam kondisi istirahat detak jantung melebihi angka tersebut, berarti ada masalah dengan jantung.
Angka yang menunjukkan detak jantung pada tensimeter digital memang memiliki ukuran jauh lebih kecil daripada angka hasil pengukuran tekanan darah. Biasanya angka detak jantung ada di bagian bawah. Banyak pengguna tensimeter digital tidak memperhatikan angka ini karena ukurannya yang kecil.
Cara Menggunakan Tensimeter Digital
Tensimeter digital wajib dimiliki pasien jantung dan hipertensi karena pasien dengan kondisi ini harus melakukan pengecekan tekanan darah secara rutin. Bahkan orang sehat pun harus cek tensi minimal 1 bulan sekali. Tentu orang yang menderita hipertensi harus melakukannya lebih sering.
Idealnya, pengukuran darah dilakukan oleh tenaga medis. Namun, tensimeter digital memungkinkan pasien melakukan tes tekanan darah sendiri karena cara menggunakannya sangat mudah. Dengan tersedianya alat ini, pasien tidak perlu datang ke klinik atau rumah sakit.
Pertama, pasang manset pada lengan kanan atau kiri. Kemudian kencangkan sesuai ukuran lengan dengan cara menariknya. Manset harus dipasang dengan kencang agar hasil pengukuran lebih akurat. Tetapi jangan sampai terlalu kencang. Sisipkan dua jari di antara manset dan lengan.
Setelah itu pencet tombol ON atau power pada tensimeter digital. Secara otomatis, alat tensi digital akan mulai memompa udara ke dalam manset. Hal ini dapat dilihat dari manset yang mengembang. Tunggu beberapa detik hingga muncul angka hasil pengukuran tekanan darah di layar tensimeter digital. Setelah mendapat hasilnya lepaskan manset dan matikan alat.
Tips Agar Pengecekan Tensi Digital Akurat
Kadang-kadang hasil pengukuran tekanan darah dengan tensimeter digital tidak selalu stabil atau berubah-ubah. Padahal pengukuran dilakukan di waktu yang sama. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti alat rusak, posisi kurang bagus, dan sebagainya.
Jika alat masih berfungsi dengan baik, berarti kamu harus memperhatikan posisi tubuh saat dilakukan pengecekan. Misalnya, duduklah di kursi yang nyaman dengan kaki rata di permukaan lantai. Pengecekan juga bisa dilakukan saat berbaring. Posisi lengan sebaiknya sejajar dengan jantung.
Selama proses pengecekan, usahakan untuk tetap rileks dan jangan banyak bergerak atau berbicara. Pasalnya hal tersebut dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Tips penting lainnya adalah memastikan manset terpasang dengan benar. Bisa jadi pemasangan manset longgar atau bahkan terjepit.
Jika hasil pengukuran masih tidak stabil, kemungkinan alat rusak sehingga tidak bekerja dengan baik. Namun jika selisih hasil pengukuran tidak terlalu signifikan, hal tersebut masih bisa ditoleransi.
Setelah mengetahui fungsi tensimeter digital dan cara menggunakannya, diharapkan pengguna alat tersebut dapat mengetahui kondisi kesehatannya setiap waktu. Tentu saja pengukuran menunjukkan hasil yang tidak normal, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter.